PKS Gas Penuh di Pemilukada Sumsel dan Malut

PKSGunungkidul.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan bekerja dengan kekuatan penuh dalam pemilihan kepala daerah (pemilukada) yang akan digelar di berbagai provinsi pada 2013 ini.

Dua di antara provinsi yang akan menggelar pemilukada adalah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Juni dan Maluku Utara pada tahun ini juga. “Gas penuh dari mesin PKS untuk Sumsel dan Maluku Utara (Malut) agar calon yang kami usung menang,” ujar Presiden DPP PKS Muhammad Anis Matta, Rabu (20/3/2013), saat menerima calon yang diusung PKS di kedua provinsi tersebut.

Anis mengatkan, PKS berkepentingan dalam memenangkan pemilukada tersebut. Yaitu guna terwujudnya visi menyejahterakan rakyat dan menghadirkan keadilan yang lebih merata.

Ia meyakini calon yang diusung PKS adalah calon yang kompeten. Anis juga yakin, calon dari PKS disenangi masyarakat untuk nantinya bisa mewujudkan visi tersebut.

Untuk diketahui, di Provinsi Sumsel, PKS mengusung pasangan Iskandar Hasan dan Ahmad Hafisz Tohir sebagai calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub).

Sementara di Maluku Utara, PKS mengusung Abdul Gani Kasuba , yang juga kader PKS, sebagai cagub didampingi Muhammad Natsir Thaib sebagai cawagub.

Kedua pasangan cagub-cawagub tersebut datang ke Kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, untuk meminta restu. Juga, mereka berkonsultasi dengan jajaran pimpinan PKS sebelum masa kampanye cagub-cawagub dimulai di kedua provinsi tersebut.

Iskandar Hasan, Kapolda Sumsel yang mengundurkan diri untuk maju pemilukada dan Ahmad Hafisz Tohir, dalam Pemilukada Sumsel diusung oleh koalisi PKS, PAN dan PBR.

Sementara Abdul Gani Kasuba, petahana Gubernur Malut, dan M. Natsir Thaib, mantan Bupati Halmahera Timur, diusung koalisi PKS, PKB, PKPI, PPRN dan Partai Republikan.

Anis berharap, para pasangan cagub-cawagub yang diusung PKS dapat menyampaikan visi pembangunan yang mengutamakan kepentingan rakyat. Juga berharap upaya memajukan provinsi dalam kinerja yang terukur untuk tercapainya kesejahteraan rakyat.

“Agregasi kepentingan pemilih pemula juga perlu diperhatikan, karena mereka membutuhkan pemimpin yang bisa mengerti kebutuhan masa kini dan masa depan, yang adalah kepentingan kaum muda,” tambah Anis. [gus/inilah]