Inilah kultweet dari Fahri Hamzah @fahrihamzah, tentang Pencitraan dibandingkan dengan
kenyataan, selamat menyimak dan mengambil makna dari yang disampaikan:
1.
Ada yg baca artikel laporan peneliti canada soal ibu teresa????
2.
Ini bukan soal agama yg penting tapi soal citra versus
kenyataan...
3.
Dalam dunia kita yg sekarang, citra mulai menjadi persoalan lain
dan kenyataan soal lain lagi...
4.
Dalam dunia kita yang sekarang, bahkan "image is more
important then the reality".
5.
Pribadi hidup dalam kepalsuan dan bangsa atau ummat manusia
diseret dalam kepalsuan..
6.
Pada kasus orang2 atau lembaga yg terlalu populer kita menemukan
ironi...ada banyak yg borok tersembunyi...
7.
Masalahnya, popularitasnya mengharuskan mereka harus menyimpan
kebusukan demi popularitas yg sdh kadung...utamanya pada bangsa2 berkembang atau terbelakang.dimana nama
besar dan orang besar tak boleh salah.
8.
Kebusukan akan disimpan menjadi beban kita semua...tiba2 kita
kecewa luar biasa dan menjadi amarah..
9.
Karena itu, citra juga adalah sejenis tirani jika ia didapatkan
melalui PR DAN MANAJEMEN PENCITRAAN, semacam penipuan.
10. Sehingga
dalam kepalsuan, nama baik kita dapatkan dari menutupi kebobrokan kita..kadang
dengan mengorbankan orang lain.
11. Popularitas
itu hanya akan bertahan pada pribadi terbuka dan berbuat apa adanya..persetan
kata orang...
12. Demokrasi
percaya pada lembaga publik terbuka...karena kalau kita benar apa yang kita
takutkan...
13. Demokrasi
percaya pada lembaga publik terbuka...karena kalau kita benar apa yang kita
takutkan...
14. Maka jika
demokrasi kita menguat, maka yg asli akan betahan mengkilap dan yg palsu akan
terbakar musnah.
15. Tapi
demokrasi kita belum kuat, kepalsuan masih mendapat tempat...Seperti laporan
ilmuan soasial kanada itu?
16. Kepada
lembaga pemberantas teroris, adakah sikap anda anti teror atau lembaga dibuat
untuk restu negara lain?
17. Adakah
anda otentik seorang pejuang untuk membangun sistem anti korupsi atau anda cari
tangga popularitas?
18. Adakah
anda memberantas kemiskinan atau kau bahkan mempertahankannya sebagai
komoditimu?
19. Semua
pertanyaan itu layak diajukan atas semua masalah yg tidak selesai...
20. Terlalu
banyak tepuk tangan dan decak kagum tetapi terlalu sedikit penyelesaian
masalah.
21. Terlalu
banyak kampanye dan pencitraan tapi masalah bertambah banyak dan merajalela...
22. Kita
menyaksikan festival puja puji di layar kaca setiap hari ditengah kegetiran
tumpukan
masalah.ini semua kepalsuan yg berawal dari kepalsuan pribadi kita sebagai
pemimpin. Kritik kita anggap mengerikan.
23. Kita
mulai kecanduan tepuk tangan dan tepuk tangan mulai menjadi lebih penting dari persoalannya.
24.
Jangan2 ini penyakit suatu generasi dan jika ia, mari kita
tinggalkan mereka.
25.
Kita harus mulai dengan yang asli dan mengubur kepalsuan.
26.
Selamat tinggal kepalsuan.